Wow, Wanita Ini Orgasme 50 Kali Sehari
SEORANG wanita asal Florida, Amerika Serikat dapat merasakan orgasme
hingga 50 kali sehari. Namun, alih-alih merasa senang, kondisi ini
justru membuatnya merasa tersiksa.
Banyak orang mencari kenikmatan
orgasme. Namun bagaimana bila hal ini terjadi secara permanen pada Anda?
Kondisi langka inilah yang dialami oleh Amanda Gryce. Wanita 22 tahun
merasa hidupnya berantakan karena dapat merasa turn on dengan berbagai
hal sepele, misalnya suara musik yang keras, perjalanan di mobil, dan
bahkan suara panggilan telefon.
"Ini tidak menyenangkan, bahkan
menjadi menyakitkan. Kondisi ini mengambil alih kehidupan, hingga Anda
merasa hidup dalam mimpi buruk," tuturnya, seperti dilansir Dailymail.
Gryce mengaku dapat merasakan orgasme hingga 50 kali sehari, dengan
jeda waktu lima sampai 10 menit antara satu dengan lainnya.
"Hal ini bisa terjadi dimana saja, bahkan di tempat umum saat saya bersama teman. Hal ini sangat memalukan," jelasnya.
Rupanya, Gryce mengidap sebuah kondisi bernama Persistent Sexual
Arousal Syndrome (PSAS). Meskipun kejadian ini langka, namun efek yang
dirasakan penderitanya sangat besar.
"Ini membunuh saya dari dalam.
Saya harus memasang senyum palsu dan berpura-pura tak ada yang terjadi.
Orgasme seharusnya menjadi perasaan yang menyenangkan. Tapi kondisi ini
membuat saya selalu berada dalam ketakutan dan rasa malu," tutupnya.
(okezone/14/2/13)
Wow, Wanita Ini Orgasme 50 Kali Sehari
SEORANG wanita asal Florida, Amerika Serikat dapat merasakan orgasme hingga 50 kali sehari. Namun, alih-alih merasa senang, kondisi ini justru membuatnya merasa tersiksa.
Banyak orang mencari kenikmatan orgasme. Namun bagaimana bila hal ini terjadi secara permanen pada Anda? Kondisi langka inilah yang dialami oleh Amanda Gryce. Wanita 22 tahun merasa hidupnya berantakan karena dapat merasa turn on dengan berbagai hal sepele, misalnya suara musik yang keras, perjalanan di mobil, dan bahkan suara panggilan telefon.
"Ini tidak menyenangkan, bahkan menjadi menyakitkan. Kondisi ini mengambil alih kehidupan, hingga Anda merasa hidup dalam mimpi buruk," tuturnya, seperti dilansir Dailymail.
Gryce mengaku dapat merasakan orgasme hingga 50 kali sehari, dengan jeda waktu lima sampai 10 menit antara satu dengan lainnya.
"Hal ini bisa terjadi dimana saja, bahkan di tempat umum saat saya bersama teman. Hal ini sangat memalukan," jelasnya.
Rupanya, Gryce mengidap sebuah kondisi bernama Persistent Sexual Arousal Syndrome (PSAS). Meskipun kejadian ini langka, namun efek yang dirasakan penderitanya sangat besar.
"Ini membunuh saya dari dalam. Saya harus memasang senyum palsu dan berpura-pura tak ada yang terjadi. Orgasme seharusnya menjadi perasaan yang menyenangkan. Tapi kondisi ini membuat saya selalu berada dalam ketakutan dan rasa malu," tutupnya.
(okezone/14/2/13)
SEORANG wanita asal Florida, Amerika Serikat dapat merasakan orgasme hingga 50 kali sehari. Namun, alih-alih merasa senang, kondisi ini justru membuatnya merasa tersiksa.
Banyak orang mencari kenikmatan orgasme. Namun bagaimana bila hal ini terjadi secara permanen pada Anda? Kondisi langka inilah yang dialami oleh Amanda Gryce. Wanita 22 tahun merasa hidupnya berantakan karena dapat merasa turn on dengan berbagai hal sepele, misalnya suara musik yang keras, perjalanan di mobil, dan bahkan suara panggilan telefon.
"Ini tidak menyenangkan, bahkan menjadi menyakitkan. Kondisi ini mengambil alih kehidupan, hingga Anda merasa hidup dalam mimpi buruk," tuturnya, seperti dilansir Dailymail.
Gryce mengaku dapat merasakan orgasme hingga 50 kali sehari, dengan jeda waktu lima sampai 10 menit antara satu dengan lainnya.
"Hal ini bisa terjadi dimana saja, bahkan di tempat umum saat saya bersama teman. Hal ini sangat memalukan," jelasnya.
Rupanya, Gryce mengidap sebuah kondisi bernama Persistent Sexual Arousal Syndrome (PSAS). Meskipun kejadian ini langka, namun efek yang dirasakan penderitanya sangat besar.
"Ini membunuh saya dari dalam. Saya harus memasang senyum palsu dan berpura-pura tak ada yang terjadi. Orgasme seharusnya menjadi perasaan yang menyenangkan. Tapi kondisi ini membuat saya selalu berada dalam ketakutan dan rasa malu," tutupnya.
(okezone/14/2/13)