1001
Burung Kertas
Reo dan July adalah sepasang kekasih yang
serasi walaupun keduanya berasal dari
keluarga yang jauh berbeda latar
belakangnya. Keluarga July berasal dari keluarga
kaya raya dan serba berkecukupan,
sedangkan keluarga Reo hanyalah keluarga seorangpetani miskin yang
menggantungkan kehidupannya padatanah sewaan.
Dalam kehidupan mereka berdua, Reo
sangat mencintai July. Reo telah melipat 1000
buah burung kertas untuk July dan
July kemudian menggantungkan burung-burung
kertas tersebut pada kamarnya. Dalam
tiap burung kertas tersebut Reo telah
menuliskan harapannya kepada July.
Banyak sekali harapan yang telah Reo ungkapkankepada July. “Semoga kita selalu saling mengasihi satu sama lain”,”Semoga Tuhanmelindungi July dari bahaya”,”Semoga kita mendapatkan kehidupan yang bahagia”,dsb. Semua harapan itu telah disimbolkan dalam burung kertas yang diberikan kepada July.Suatu hari Reo melipat burung kertasnya yang ke 1001. Burung itu dilipat dengan kertas transparan sehingga kelihatan sangat berbeda dengan burung-burung kertas yang lain.
Ketika memberikan burung kertas ini, Reo berkata kepada July: “ July, ini burung kertasku yang ke 1001. Dalam burung kertas ini aku mengharapkan adanya kejujuran dan keterbukaan antara aku dan kamu. Aku akan segera melamarmu dan kita akan segera menikah. Semoga kita dapat mencintai sampai kita menjadi kakek nenek dan sampai Tuhan memanggil kita berdua ! “ Saat mendengar Reo berkata demikian, menangislah July. Ia berkata kepada Reo : “Reo, senang sekali aku mendengar semua itu, tetapi aku sekarang telah memutuskan untuk tidak menikah denganmu karena aku butuh uang dan kekayaan seperti kataorang tuaku!” Saat mendengar itu Reo pun bak disambar geledek. Ia kemudian mulai marah kepada July. Ia mengatai July matre, orang tak berperasaan, kejam, dan sebagainya.
Akhirnya Reo meninggalkan July menangis seorang diri.Reo mulai terbakar semangatnya. Ia pun bertekad dalam dirinya bahwa ia harus sukses dan hidup berhasil. Sikap July dijadikannya cambuk untuk maju dan maju. Dalam Sebulan usaha Reo menunjukkan hasilnya. Ia diangkat menjadi kepala cabang di mana ia bekerja dan dalam setahun ia telah diangkat menjadi manajer sebuah perusahaan yang bonafide dan tak lama kemudian ia mempunyai 50% saham dari perusahaan itu. Sekarang tak seorangpun tak kenal Reo, ia adalah bintang kesuksesan.
Banyak sekali harapan yang telah Reo ungkapkankepada July. “Semoga kita selalu saling mengasihi satu sama lain”,”Semoga Tuhanmelindungi July dari bahaya”,”Semoga kita mendapatkan kehidupan yang bahagia”,dsb. Semua harapan itu telah disimbolkan dalam burung kertas yang diberikan kepada July.Suatu hari Reo melipat burung kertasnya yang ke 1001. Burung itu dilipat dengan kertas transparan sehingga kelihatan sangat berbeda dengan burung-burung kertas yang lain.
Ketika memberikan burung kertas ini, Reo berkata kepada July: “ July, ini burung kertasku yang ke 1001. Dalam burung kertas ini aku mengharapkan adanya kejujuran dan keterbukaan antara aku dan kamu. Aku akan segera melamarmu dan kita akan segera menikah. Semoga kita dapat mencintai sampai kita menjadi kakek nenek dan sampai Tuhan memanggil kita berdua ! “ Saat mendengar Reo berkata demikian, menangislah July. Ia berkata kepada Reo : “Reo, senang sekali aku mendengar semua itu, tetapi aku sekarang telah memutuskan untuk tidak menikah denganmu karena aku butuh uang dan kekayaan seperti kataorang tuaku!” Saat mendengar itu Reo pun bak disambar geledek. Ia kemudian mulai marah kepada July. Ia mengatai July matre, orang tak berperasaan, kejam, dan sebagainya.
Akhirnya Reo meninggalkan July menangis seorang diri.Reo mulai terbakar semangatnya. Ia pun bertekad dalam dirinya bahwa ia harus sukses dan hidup berhasil. Sikap July dijadikannya cambuk untuk maju dan maju. Dalam Sebulan usaha Reo menunjukkan hasilnya. Ia diangkat menjadi kepala cabang di mana ia bekerja dan dalam setahun ia telah diangkat menjadi manajer sebuah perusahaan yang bonafide dan tak lama kemudian ia mempunyai 50% saham dari perusahaan itu. Sekarang tak seorangpun tak kenal Reo, ia adalah bintang kesuksesan.
Suatu
hari Reo pun berkelilingkotadengan mobil barunya. Tiba-tiba dilihatnya sepasang
suami-istri tua tengah berjalan di dalam derasnya hujan. Suami istri itu
kelihatan lusuh dan tidak terawat. Reo pun penasaran dan mendekati suami istri
itu dengan mobilnya dan ia mendapati bahwa suami istri itu adalah orangtua
July. Reo mulai berpikir untuk memberi pelajaran kepada kedua orang itu, tetapi
hati nuraninya melarangnya sangat kuat. Reo membatalkan niatnya dan ia
membuntuti kemana perginya orang tua July.Reo sangat terkejut ketika didapati
orang tua July memasuki sebuah makam yang dipenuhi dengan burung kertas. Ia pun
semakin terke
jut ketika ia mendapati foto July dalam
makam itu. Reo pun bergegas turun dari mobiln
ya
dan berlari ke arah makam July untuk menemui orang tua July.
Orang
tua July pun berkata kepada Reo :”Reo, sekarang kami jatuh miskin. Harta kami
habis untuk biaya pengobatan July yang terkena kanker rahim ganas. July
menitipkan sebuah surat kepada kami untuk diberikan kepadamu jika kami bertemu
denganmu.” Orang tua July menyerahkan sepucuk surat kumal kepada Reo.
Reo membaca surat itu. “Reo, maafkan
aku. Aku terpaksa membohongimu. Aku terkena kanker rahim ganas yang tak mungkin
disembuhkan. Aku tak mungkin mengatakan hal ini saat itu, karena jika itu aku
lakukan, aku akan membuatmu jatuh dalam kehidupan sentimentil yang penuh
keputusasaan yang akan membawa hidupmu pada kehancuran. Aku tahu semua tabiatmu
Reo, karena itu aku lakukan ini. Aku mencintaimu
Reo................................ July “
Setelah membaca surat itu, menangislah Reo. Ia telah berprasangka terhadap
Setelah membaca surat itu, menangislah Reo. Ia telah berprasangka terhadap
July begitu kejamnya. Ia pun mulai
merasakan betapa hati July teriris-iris ketika ia
mencemoohnya, mengatainya matre,
kejam dan tak berperasaan. Ia merasakan betapa
July kesepian seorang diri dalam
kesakitannya hingga maut menjemputnya, betapa
July mengharapkan kehadirannya di
saat-saat penuh penderitaan itu. Tetapi ia lebih
memilih untuk menganggap July
sebagai orang matre tak berperasan.July telah
berkorban untuknya agar ia tidak
jatuh dalam keputu sasaan dan kehancuran. Cinta bukanlah sebuah pelukan atau
ciuman tetapi cinta adalah pengorbanan untuk orang yang sangat berarti bagi
kita .