Bagi seorang
presenter, sukses dalam berkomunikasi itu tidak sekadar ditentukan oleh
caranya, namun justru sangat ditentukan tipe kepribadian seseorang.
"Ada
empat tipe kepribadian, yakni Si Gesit, Si Rinci, Si Kuat, dan Si Damai,"
ucap penulis buku 'Click! (Strategi Taktis Berkomunikasi dengan Berbagai
Kepribadian)' .
"Karena
itu, adalah penting kita mengenal diri kita sendiri, apakah kita masuk tipe
kepribadian Si Gesit, Si Rinci, Si Kuat, atau Si Damai, lalu kita baru
menentukan cara berkomunikasi yang pas agar sukses," kilahnya.
Pertama, Si Gesit
adalah tipe kepribadian yang ceplas-ceplos, serba terburu-buru, ngomong dulu
dan mikir belakangan, suka tren terbaru tanpa mikir cocok atau tidak, polos,
tidak sabar, dan demonstratif. "Tapi, Si Gesit itu menyenangkan dan awet
muda. Dia bisa awet muda, karena dia pemaaf. Dia pemaaf karena dia cepat lupa.
Dia termasuk tipe ekstrovert dan cocok dengan pekerjaan sebagai PR (public
relation)," katanya.
Kedua, Si Rinci
adalah tipe kepribadian yang sangat rapi, necis dalam berpakaian, cara ngomong
teratur, santun, tidak asal ngomong tapi berpikir dulu, suka detail, semua hal
dihitung, serius, dan ingin selalu sempurna.
"Tapi, Si Rinci itu cenderung menahan diri, artistik, dan bisa frustrasi karena terlalu perhitungan, bahkan kalau berteman juga pilih-pilih. Dia termasuk tipe introvet dan cocok dengan pekerjaan seni," paparnya.
"Tapi, Si Rinci itu cenderung menahan diri, artistik, dan bisa frustrasi karena terlalu perhitungan, bahkan kalau berteman juga pilih-pilih. Dia termasuk tipe introvet dan cocok dengan pekerjaan seni," paparnya.
Ketiga, Si Kuat
adalah tipe kepribadian yang tegas dalam berbicara, cenderung ingin menguasai,
tidak suka mengumbar kata-kata, berani tampil, kemauan kuat, "mandiri
banget" karena cenderung tidak membutuhkan orang lain, suka perubahan,
pikirannya jauh ke depan, tidak mau "ribet" atau repot (praktis), dan
tidak mudah akrab karena bergantung kebutuhan.
"Tapi,
Si Kuat cenderung otoriter, self center, kayak robot, tidak suka basa-basi, dan
menyesuaikan diri dengan kebutuhan atau keperluannya. Kalau butuh ya cocok,
tapi kalau tidak butuh ya diabaikan. Dia termasuk tipe ekstrovet dan cocok atau
berbakat menjadi pemimpin," tuturnya.
Keempat, Si Damai
adalah tipe kepribadian yang tidak suka ribut (damai), tidak konfrontatif,
tidak suka marah, semua orang dijadikan sahabat untuk semua tipe (si gesit, si
rinci, dan si kuat), mudah patuh (mengikuti situasi), mau berkorban untuk
teman, mementingkan orang lain, pendengar yang baik, dan suka mengamati orang.
"Tapi,
Si Damai cenderung menyembunyikan emosi, suka di belakang layar, dan tidak suka
action karena takut menyinggung teman. Dia termasuk tipe introvet dan cocok
menjadi 'orang kedua' seperti sekretaris atau karyawan," tambahnya.
Nah, kata
praktisi komunikasi kelahiran Manado pada 4 Februari 1970 itu, pengenalan
terhadap tipe kepribadian itulah yang akan menentukan cara berkomunikasi yang
cocok dan akhirnya membuat seseorang bisa sukses dalam berkomunikasi dengan
orang lain. "Dalam berkomunikasi, Si Kuat harus menahan diri dan
fleksibel. Jangan serba pokoknya atau harus begini-negitu. Jangan terlalu dominan
supaya orang lain tertarik," tegasnya.
Untuk Si
Rinci, cara berkomunikasinya jangan terlalu banyak perhitungan atau
berhati-hati, jangan mudah sensitif, rileks dalam mengatur rencana, dan jangan
ragu dengan kemampuan supaya teman tidak menjauh.
"Lain
lagi dengan Si Gesit, dalam berkomunikasi jangan terlalu mau serba cepat karena
tidak semua orang itu secepat kita, cobalah berbuat dengan planning
(perencanaan) dan jangan tergantung kepada situasi. Hati-hati dalam berkomentar
dan jangan ikuti perasaan, tapi pikirkan perasaan orang lain. Realistislah dan
jangan banyak keinginan," tandasnya.
Untuk Si
Damai, cara berkomunikasi yang baik adalah jangan banyak bertanya, karena akan
sulit mengambil keputusan, tapi ikuti apa kata hati. "Si Damai jangan
nrimo (serba menerima) dan majulah kalau ada kesempatan agar bisa berkembang,
maksimalkan potensi," pungkasnya.