Apa nilai
lebihnya?
1.Jarimatika
memberikan visualisasi proses berhitung. Hal ini akan membuat anak mudah
melakukannya.
2.Gerakan
jari-jari tangan akan menarik minat anak. Mungkin mereka menganggapnya lucu.
Yang jelas, mereka akan melakukannya dengan GEMBIRA.
3.Jarimatika
relatif tidak memberatkan memori otak saat digunakan.
4.Alatnya
tidak perlu dibeli, tidak akan pernah ketinggalan, atau terlupa dimana
menyimpannya….
5….dan
juga tidak bisa disita saat ujian…
Jarimatika merupakan salah satu cara melakukan operasi hitung.
Jika kita melakukan latihan berhitung secara berulang-ulang bersama
dengan anak-anak kita --tidak perlu kuatir-- anak kita pasti menguasai
ketrampilan ini dengan baik.
Saya yakin ini bukan hal baru. Sewaktu anak-anak kita masih bayi, dan
kita mulai mengajarkan padanya berbicara, kita ucapkan satu kata dan
menunjukkan maknanya berulang-ulang di hadapannya, misalnya kata: I-bu.
Dan kita melakukannya puluhan… ratusan…bahkan mungkin ribuan kali
sebelum mendapatkan respon dari anak kita. Meski begitu kita sabar melakukannya
Respon seperti apapun yang muncul dari anak kita, senantiasa kita
sambut dengan gembira dan pujian, seperti: ”Anak Mama memang hebat!” dan
pujian-pujian sejenis dengan itu. Intinya: Selalu mengapresiasi anak dan
memberikan dorongan semangat mencapai yang lebih baik lagi.
Bahkan seandainya responnya pun tidak sesuai dengan maksud orang tua,
kita tetap memberikan pujian dan dorongan. Bukankah demikian?
Lalu mengapa kemudian kita kehilangan kontrol saat membimbing anak kita
memahami persoalan berhitung?? Kita cenderung menjadi tidak fair terhadap
anak-anak ketika berurusan dengan berhitung dan juga Matematika pada umumnya?
Mungkin,
sekali lagi mungkin secara tidak sadar kita membandingkan kemampuan berpikir
anak dengan diri kita
nah untuk lebih jelasnya download aja ebook nya di bawah
DOWNLOAD EBOOK BELAJARJARITMATIKA
nah untuk lebih jelasnya download aja ebook nya di bawah
DOWNLOAD EBOOK BELAJARJARITMATIKA